Kinerja bisnis PT BPR Bank Jombang Perseroda melaju kencang seiring dengan penguatan tata kelola perusahaan serta implementasi teknologi informasi (TI) yang mendukung proses bisnis. Tahun 2011, aset bank BUMD ini masih sekitar Rp30 miliar dan belum memiliki jaringan kantor.
“Saat ini di bulan September 2024 yang lalu, aset kami sudah mencapai Rp 1 triliun. Ternyata, pengembangan TI itu bisa mendukung dan mengakselerasi bisnis yang ada. Pertumbuhan kredit Bank Jombang selama ini juga karena dukungan TI,” ujar Adam Joyo Pranoto, S.Kom., M.E., Direktur Bisnis BPR Bank Jombang dalam sesi presentasi penjurian TOP Digital Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Rabu (16/10/2024).
Hadir pula Arif Widodo (Kasubbag IT Development) dan Rahmat Agung Setiawan (Kasie IT Operasional). Tim dari BPR Bank Jombang ini membawakan materi presentasi berjudul Pengembangan TI untuk Mendukung Bisnis Berkelanjutan.
Sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, kata Adam, Kabupaten Jombang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Kabupaten ini memiliki 302 desa dan ada 1.000 lebih dusun. Masing-masing desa di Kabupaten Jombang saat ini mengelola dana berkisar Rp 1-1,5 miliar.
“Kami dipercaya oleh Pemerintah kabupaten Jombang untuk menjadi bank pengelola rekening kas desa. Jadi selama satu tahun kami mengelola sekitar Rp700 miliar. Itu menjadi nilai tambah yang kami miliki,” tuturnya.
Untuk memudahkan bank mengelola rekening kas desa, BPR Bank Jombang memiliki layanan unggulan yaitu Siskeudes atau Sistem Keuangan Desa Non Tunai. Jadi transaksi di desa bisa dilakukan melalui sistem yang ada di perbankan Bank Jombang.
“Dulu desa kalau melakukan transaksi harus datang ke kantor bank, melakukan penarikan dana kas desa mereka dan sebagainya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita melakukan pengantaran atau pick up services kepada mereka. Dengan adanya Siskeudes, semua transaksi bisa dilakukan di desa dengan sistem yang sudah kita bangun,” ujar Adam.
Solusi IT lainnya yang juga diimplementasikan oleh BPR Bank Jombang adalah ATM Cardless yang sudah berizin Bank Indonesia. Layanan ini diimplementasikan Bank Jombang sejak 2019 dan dikembangkan oleh tim IT internal dan eksternal.
“Fitur unggulannya adalah tarik atau setor tunai, cek saldo, pemindahbukuan melalui mesin ATM tanpa kartu. Ini mempermudah nasabah melakukan transaksi di luar jam operasional bank,” kata dia.
“Ke depan kita akan bekerja sama dengan jaringan ATM Prima,” ucap Adam.
Solusi IT lainnya adalah Memo Internal Online yang diimplementasikan BPR Bank Jombang sejak 2018. Solusi yang dikembangkan oleh tim IT internal BPR Bank Jombang ini untuk permohonan diskresi dan memo internal online. “Manfaatnya adalah mempercepat proses permohonan diskresi dan memo internal dari bagian terkait hingga ke pemberi putusan,” ujarnya.
Untuk mempermudah nasabah, BPR Bank Jombang juga memiliki eBilyet Digital yang mulai diimplementasikan tahun 2024 ini. Solusi digital ini dikembangkan oleh tim IT internal dengan fitur unggulan berupa penerbitan eBilyet terproteksi langsung ke deposan. “Jadi nasabah ketika membuka deposito di kami, mereka bisa langsung menerima e-Bilyet di HP mereka, baik itu melalui email ataupun WhatsApp,” kata Adam.
Tim IT internal BPR Bank Jombang juga menegmbangkan WhatsApp Bot bernama Si Bejo. Solusi digital yang diimplementasikan sejak 2022 ini untuk mempermudah nasabah mendapatkan informasi yang relevan serta mempermudah tugas call center. Fitur unggulannya adalah cek saldo melalui WhatsApp serta menjawab pertanyaan ataupun keluhan nasabah.
Khusus untuk Mobile Banking Bank Jombang, pihaknya terus mengembangkan layanannya bekerja sama dengan pihak ketiga, termasuk juga untuk onboarding. “Jadi masyarakat bisa buka rekening BPR Bank Jombang tanpa harus datang ke kantor. Nasabah juga bisa mengetahui Informasi saldo, pemindahbukuan, serta mutasi rekening,” tuturnya.
Sedangkan untuk layanan Transfer In dan Out, BPR Bank Jombang bekerja sama host to host dengan bank umum. Nasabah Bank
Jombang sudah bisa melakukan pembayaran melalui QRIS. “Saat ini, kami juga sudah bekerja sama dengan lembaga pembayaran FLIP,” ucapnya.
Untuk pengembangan environmental di luar sistem utama tersebut, kata Adam, BPR Bank Jombang memiliki Banking Support System, seperti persetujuan pengajuan kredit online. “Kami sudah mengembangkan LOS dengan dukungan AI (Artificial Intelligent), di mana si pemutus kredit diberikan second opinion dari AI dan kita juga sudah melakukan eKYC,” kata Adam.
Menurut dia, penggunaan LOS sangat mempermudah operasional dalam memberikan analisis pengajuan kredit serta kecepatan dalam memberikan putusan atas pengajuan kredit.
Banking Support System lainnya ada aplikasi absensi Si Begawan untuk pengelolaan SDM, FDC (Fraud Detection Center), Monitoring Notaris serta Monitoring Inventaris yang dikembangkan tim IT internal.
“Ke depan kita akan kembangkan untuk MIS sesuai kebutuhan yang ada di Bank Jombang, termasuk juga terkait dengan pemenuhan ketentuan. Contoh reporting atau pelaporan yang ada dalam ketentuan-ketentuan yang baru, tentang pengaduan data nasabah, terkait whistle blowing system, juga laporan tentang kepatuhan. Itu akan dikembangkan secara internal,” paparnya.
BPR Bank Jombang juga sangat memperhatikan aspek Keamanan TI atau Cyber Security. Dari sisi sumber daya manusia, kata Adam, pihaknya sudah mengirim beberapa tenaga IT untuk mengikuti pelatihan IT Security. Upaya antisipasi lainnya adalah, koneksi antarkantor menggunakan jaringan radio private, Koneksi publik pada IP Sec, serta pengamanan data menggunakan mekanisme enkripsi-dekripsi.
Berdasar laporan keuangan perusahaan, total aset BPR Bank Jombang pada 2023 mencapai Rp961,29 miliar, naik dibandingkan pada 2022 yang sebesar Rp802,7 miliar. Demikian pula total pendapatan meningkat dari Rp90,4 miliar pada 2022 menjadi Rp109,06 miliar. Sedangkan laba BPR Bank Jombang pada 2023 mencapai Rp13,23 miliar, naik dibandingkan 2022 sebesar Rp9,6 miliar.
Komitmen manajemen BPR Bank Jombang pada pengembangan IT dibuktikan dengan meningkatnya biaya IT dari Rp6,74 miliar (2022) menjadi Rp7,26 miliar pada 2023. Rasio biaya TI 2023 ini mencapai 54,86 persen dari total laba atau 7,58 persen dari total biaya.
Dari total jumlah karyawan tetap BPR Bank Jombang pada 2023 sebanyak 111 orang, karyawan TI tetap sebanyak 5 orang. Selain itu ada tiga orang karyawan TI tidak tetap.
Editor: Fauzi by www.itworks.id