Begini Tips Aman Menghindari Modus Penipuan QRIS Atau QR Code Palsu

Digitalitasi di sektor keuangan semakin nyata adanya. Masyarakat kini makin dimudahkan dalam memilih produk keuangan hingga bertransaksi. Semuanya bisa dilakukan hanya lewat genggaman smartphone. Bicara soal transaksi keuangan, kehadiran alat pembayaran kode QR Standar Indonesia (QRIS) dari Bank Indonesia, bisa dibilang makin diminati masyarakat.

Mode pembayaran tersebut dianggap sangat simpel. Pengguna tinggal men-scan barcode di aplikasi mobile banking. Menukil laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu, 12 April 2023, metode QR Code payment sendiri terdiri dari dua media tampilan (display) kode QR.

Pertama, statis atau Merchant Presented Mode (MPM). QR Code jenis ini ditampilkan melalui stiker atau hasil cetak lain yang dapat digunakan pada tiap transaksi pembayaran. QR Code belum mengandung nominal pembayaran yang harus dibayar, sehingga pembeli atau user perlu memasukkan jumlah nominal pada smartphone-nya. Penjual atau merchant harus memastikan terlebih dahulu apakah sudah mendapatkan notifikasi status transaksi, bila sudah berarti transaksi sudah berhasil. Lalu, yang kedua, dinamis atau Costumer Presented Mode (CPM). QR Code ini ditampilkan melalui struk yang dicetak mesin EDC atau ditampilkan pada monitor. QR Code yang berbeda dicetak untuk setiap transaksi pembayaran dan telah mengandung nominal pembayaran yang harus dibayar konsumen.

Tips Aman Bertransaksi Lewat QRIS

Dalam perkembangannya, QRIS tak sekadar dimanfaatkan untuk kepentingan komersial, tapi juga bisa digunakan untuk kepentingan sosial, misalnya untuk infak masjid. Tau tidak baru-baru ini viral di media sosial seorang pria menggantikan QRIS infak masjid dengan stiker lain. Alhasil, uang jamaah yang berinfak di masjid tersebut masuk ke rekening pribadinya.

Sulit memang membedakan QR Code yang asli atau palsu, namun pihak OJK memberikan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari QR Code palsu:

Pertama, gunakan pemindai atau pembaca QR Code yang memiliki fitur pengamanan sekuriti dan memungkinkan pengguna smartphone untuk melihat seluruh URL sebelum membuka situs web terkait. Kemudian, para pengguna analisa apakah alamat yang dituju cukup aman atau berpotensi membahayakan.

Lalu, jangan sembarangan melakukan pemindaian pada QR Code yang tidak dikenal. Harus diwaspadai QR Code yang tidak menjelaskan apapun tentang apa yang mereka tautkan.

Terakhir, periksa QR Code secara fisik, pastikan QR Code tersebut masih asli dan bukan ditutupi dengan QR Code lain dalam bentuk stiker atau lainnya. Bila perlu tanyakan ulang pada merchant apakah QR Code tersebut benar.(*)

Related Posts

06

Dec
Berita

Bank Jombang Raih TOP Digital Awards 2024, Dapatkan 2 Nominasi Penghargaan Majalah ItWorks

JAKARTA – Bank Jombang kembali meraih penghargaan bergengsi dalam ajang TOP Digital Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Majalah ItWorks. Acara puncak ini berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2024, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, dengan bekerja sama dengan sejumlah asosiasi ICT & Telco, akademisi, dan konsultan IT terkemuka di Tanah Air. Bank Jombang berhasil meraih dua nominasi penghargaan […]

28

Nov
Artikel, Berita

TOP Digital Awards 2024: Pengembangan TI Dukung Akselerasi Bisnis BPR Bank Jombang

Kinerja bisnis PT BPR Bank Jombang Perseroda melaju kencang seiring dengan penguatan tata kelola perusahaan serta implementasi teknologi informasi (TI) yang mendukung proses bisnis. Tahun 2011, aset bank BUMD ini masih sekitar Rp30 miliar dan belum memiliki jaringan kantor. “Saat ini di bulan September 2024 yang lalu, aset kami sudah mencapai Rp 1 triliun. Ternyata, pengembangan TI[…]